Sejak tragedi 9 September, dunia berubah, Amerika tidak akan pernah sama lagi. Bercerita tentang seorang pria Muslim bernama Khan. Ia adalah seorang penderita Asperger's syndrome. Setelah terjadi tragedi yang menimpa hidupnya, Khan memutuskan untuk berangkat menemui Presiden US demi menyampaikan sebuah pesan kemanusiaan kepada dunia. Film ini memang sudah sering tayang di televisi Indonesia, tapi buat kamu yang belum nonton, film ini pasti akan mengobrak-abrik perasaanmu.
Sinopsis :
Berbeda dengan para penderita Asperger's syndrome lainnya, setidaknya Rizvan Khan bisa mengekspresikan perasaannya. Itu semua berkat ibunya yang selalu berjuang keras untuk mendidik anaknya. Ibunya mengajari Khan untuk selalu menjadi orang baik, meski tak semua orang bisa bersikap baik kepadanya.
Saat Khan sudah dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke Amerika. Disana ia bertemu dengan adiknya yang sudah sukses dengan perusahaan komestik miliknya. Khan diajak bekerja sebagai sales kosmetik di perusahaan milik adiknya.
Khan kemudian mulai bekerja memasarkan produk kosmetik. Saat itulah ia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Mandira yang bekerja di sebuah salon. Khan langsung jatuh cinta kepadanya. Ia berjuang keras untuk mendapatkan hati Mandira. Singkat cerita, dengan berbagai usaha akhirnya Khan menikah dengan Mandira.
Pernikahan Khan dan Mandira selalu diisi dengan kebahagiaan. Walaupun mereka berbeda agama, tapi itu tak menjadi pemisah bagi mereka. Sampai tragedi itu terjadi.
Sebuah serangan teroris yang terjadi pada tanggal 9 September. Langit Washington tidak akan pernah sama lagi. Diskriminasi dan rasisme semakin bergejolak. Hingga anak Mandira yang harus menanggung akibatnya.
Mandira ini beragama Hindu. Ia menyalahkan Khan sebagai penyebab utama dari tragedi yang menimpa anaknya. Sang anak harus menanggung kepedihan hanya karena ayahnya yang seorang Muslim. Mandira jadi sangat membenci Khan, ia meminta Khan untuk pergi menemui Presiden US dan mengatakan kepada seluruh masyarakat dunia bahwa namanya adalah Khan dan ia bukanlah teroris.