Apa yang biasa anak muda lakukan jika tiba-tiba mendapati dirinya hamil di usia remaja ? Biasanya mereka akan segera menggugurkan kandungan mereka. Tapi berbeda dengan Juno, dirinya memutuskan untuk mencari cara agar anak yang dikandungnya tidak hidup tanpa orang tua dan anak yang dikandungannya jauh dari kata aborsi. Bagaimana kisah seorang remaja labil dalam menghadapi tekanan sosial dan segala tantangan saat hamil ?
Sinopsis :
Juno tak pernah menyangka kalau dirinya akan hamil pada usia 16 tahun. Masih duduk dibangku SMA, dan masih sangat labil. Pikiran pertama yang muncul dalam pikiran Juno adalah... aborsi.
Namun, pada saat Juno sampai ke tempat klinik aborsi, Juno mengurungkan niatnya karena tidak nyaman dengan orang-orang yang ada di sana. Juno mengambil keputusan berani yaitu merawat anak yang ada dalam kandungannya sampai ia lahir. Dan ketika sudah lahir, Juno ingin memberikannya kepada orangtua adopsi yang akan menyayangi anaknya.
Perjuangannya tidaklah mudah. Juno harus menghadapai segala tantangan sosial dari teman-teman sekolahnya. Selain itu ia juga mengalami masalah percintaan dengan pacarnya.
Keluarga yang akan mengadopsi anak Juno nampak sempurna, dan akan jadi orangtua yang baik. Tapi semua itu berubah saat Juno mengetahui permasalahan di dalam rumah tangga mereka. Juno harus mempertahankan anak yang ada dalam kandungannya sambil terus menghadapi berbagai permasalahan tersebut.
Meski mengangkat tema yang sensitif dan berat, namun film ini akan menyampaikannya dengan berbagai komedi ala anak labil dan alay. Sifat Juno yang super aktif dan cuek, mempunyai sisi positif dan negatifnya tersendiri.
Tentu saja, pandangan sosial terhadap anak-anak yang hamil di luar nikah sangat berbeda antara luar negeri dan negara kita Indonesia. Masalah sosial yang ditimbulkan di sini mungkin akan jauh lebih rumit dibanding di luar negeri. Tapi tentu saja kita tetap bisa mengambil nasihat positif dalam film ini.
